Jumat, 20 Mei 2011

Cerita Si Kelinci dan Si Siput



Di pagi hari yang cerah si kelinci sedang berjalan-jalan dengan riangnya mengelilingi hutan dengan berbangga diri bahwa hanya dirinya lah hewan yang lucu, banyak disukai manusia dan juga pandai melompat.
“Lalalalalaaaa.. memang ya, hanya aku hewan yang sempurna. Aku hewan yang lucu, banyak disukai manusia dan juga pandai melompat. Tidak ada hewan yang pandai melompat selain aku” (dengan sombongnya si kelinci berjalan)
Dan ketika ia sampai di rerumputan ia berhenti dengan sesekali meledek terhadap kawan yang ditemuinya, yaitu si siput.
“Apalagi kau siput, tak ada apa-apanya denganku. Jangankan berlomba denganku. Jalan pun kau tak mampu mengalahkanku”
Dengan rendah hati si siput menjawab “Kau benar kelinci bahwa aku memang tak mampu berlomba denganmu, jalan pun tak mampu mengejarmu, namun alangkah lebih baiknya jika kamu tidak bersombong karena tidak ada yang sempurna di dunia ini kecuali Tuhan.”
“Hahaha bilang saja kalau kau iri denganku, siput!” ledek si kelinci terhadap kawannya itu.
“Tidak kelinci, aku tidak iri denganmu. Aku tetap bersyukur dengan apa yang telah Tuhan beri kepadaku”
“Hahaha tidak ada gunanya berdebat denganmu siput, aku pergi dulu!” pamit si kelinci
“Baiklah, hati-hati dijalan kawanku” pesan si siput.
“Terima kasih atas ingatanmu siput tapi itu tidak berguna, aku tidak akan terjatuh”
Karena terlalu sombongnya si kelinci dan tidak berhati-hati ketika ia berjalan. Pada lompatan pertama setelah ia berkata demikian kepada si siput, terjatuhlah dia karena batu yang ada dihadapannya. Setelah kejadian itu si kelinci malu dan tidak sombong lagi. Ia mendapatkan pelajaran dari si siput bahwa sombong itu membawa celaka.





Foto di atas adalah boneka jari yang saya buat untuk mendongeng cerita si kancil dan si siput.

Kamis, 19 Mei 2011

Siklus Air


Air-air  mengalami proses penguapan atau evaporasi akibat adanya bantuan panas matahari. Air yang menguap / menjadi uap melayang ke udara dan akhirnya terus bergerak menuju langit yang tinggi bersama uap-uap air yang lain. Di langit yang tinggi uap tersebut mengalami proses pemadatan atau kondensasi sehingga membentuk awan. Dengan bantuan angin awan-awan tersebut dapat bergerak kesana-kemari baik vertikal, horizontal dan diagonal.
Akibat angin atau udara yang bergerak pula awan-awah saling bertemu dan membesar menuju langit / atmosfir bumi yang suhunya rendah atau dingin dan akhirnya membentuk butiran es dan air. Karena berat dan tidak mampu ditopang angin akhirnya butiran-butiran air atau es tersebut jatuh ke permukaan bumi (proses presipitasi). Karena semakin rendah suhu udara semakin tinggi maka es atau salju yang terbentuk mencair menjadi air, namun jika suhunya sangat rendah maka akan turun tetap sebagai salju.
Hujan tidak hanya turun berbentuk air dan es saja, namun juga bisa berbentuk embun dan kabut. Hujan yang jatuh ke permukaan bumi jika bertemu dengan udara yang kering, sebagian hujan dapat menguap kembali ke udara.

Pages